A. Transmisi
data
Media
transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Jenis-Jenis
Transmisi Data
Transmisi
data dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
·
Transmisi
serial adalah transmisi data dimana dalam satu satuan waktu hanya satu bit yang
disalurkan, dengan demikian data yang terdiri atas banyak bit, dikirim secara
ber-urutan, satu persatu. Setiap komputer diperlengkapi dengan saluran serial
atau serial-port (RS-232C), yaitu saluran yang bisa menerima / mengirim data
secara serial.
·
Transmisi
paralel adalah transmisi data dimana dalam satu satuan waktu beberapa bit
(biasanya 8-bit) bisa disalurkan bersamaan. Pada komputer tersedia juga saluran
paralel atau paralel-port misalnya saluran yang dihubungkan dengan printer
ketika akan mencetak data.
B. Jenis-jenis
media transmisi data
Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network)
Hampir semua
jaringan komputer yang ada saat ini
menggunakan kabel sebagai media transmisi. Media
transmisi ini memiliki keterbatasan jangkauan dan tidak
efisien karena banyak memakai tempat untuk jaringan kabel. Jaringan kabel
ini biasanya digunakan dalam area lokal,
misalnya dalam satu gedung atau antargedung
dalam satu lembaga pendidikan. Bila sumber
data dan penerima memiliki jarak yang tidak
terlalu jauh, kabel memang dapat digunakan
sebagai media transmisi. Kabel yang sering
digunakan sebagai media transmisi antara lain sebagai
berikut.
·
Media Transmisi menggunakan Kabel
(Wired Network)
1.
Twisted Pair
Kabel twisted pair ini sudah
banyak dikenal karena merupakan kabel yang biasa
digunakan dalam saluran telepon. Terdiri dari dua
jenis, yaitu Shielded Twisted Pair(STP) dan Unshielded
Twisted Pair(UTP). Kelebihan media transmisi ini adalah
selain harganya murah, juga mudah dalam membangun
instalasi. Kekurangan dari media transmisi ini adalah
memiliki kecepatan yang terbatas hingga 1 Gbps dan mudah
terpengaruh noise.
2. Coaxial
Kabel ini berisi kawat
tembaga yang kaku dan keras sebagai intinya, dan sekelilingnya
dilapisi bahan penyekat. Kabel ini terdiri
dari dua jenis, yaitu Coaxial Broadband (kabel 75
ohm) yang digunakan untuk media transmisi analog
dan Coaxial Baseband (kabel 50 ohm) yang digunakan untuk media
transmisi digital. Kelebihan media transmisi ini
adalah selain harganya relatif murah, juga
tidak terganggu oleh noise. Kemampuan jarak
jangkaunya mencapai 200 meter dengan kecepatan
10 Mbps.
3. Serat Optik
(Fibre Optic)
Kabel serat optik memiliki ukuran kecil,
mempunyai tiga komponen utama, yaitu media
transmisi, sumber cahaya, dan detektor. Memiliki jarak jangkauan
mencapai 2 km dengan kecepatan tinggi 100
Mbps. Kelebihan media transmisi ini memiliki kecepatan tinggi
dan tidak terganggu noise. kekurangan media transmisi ini adalah masih
termasuk kabel yang mahal.
· Media Transmisi tanpa Kabel (Wireless Network)
Media transmisi tanpa kabel merupakan komunikasi data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses setiap saat di mana pun berada. Sedangkan kekurangan media transmisi ini adalah kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel. Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka berupa:
1. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang mikro merupakan hubungan dengan menggunakan media transmisi radio gelombang pendek, panjang gelombangnya hanya dalam satuan sentimeter saja. Transmisi gelombang mikro memiliki jangkauan yang pendek, sehingga jika digunakan dalam hubungan jarak jauh, diperlukan banyak stasiun repeater (pengulang).
2. Sistem Satelit
Sinyal yang dikirim media transmisi stasiun gelombang mikro di bumi diterima oleh satelit yang berada di luar angkasa kemudian dikirimkan kembali ke stasiun gelombang mikro di belahan bumi lainnya.
3. Gelombang Radio untuk Seluler
Media transmisi sistem telekomunikasi bergerak dengan sistem seluler digital, ada dua macam, yaitu GSM non-seluler yang memiliki cakupan daerah cukup luas dengan dilengkapi antena sebagai pemancar dan penguat sinyal serta GSM seluler yang dilengkapi sebuah sistem tower pengirim dan penerima yang disebut Base Transceiver Station (BTS).
1. Sinar Infra Merah
Sinar infra
merah merupakan salah satu contoh media
transmisi jarak dekat. Teknologi ini memiliki
sifat line of sight, sehingga jika terhalang,
maka aliran data dan informasi akan
terhenti, serta mudah terinterferensi oleh sinar
matahari. Teknologi sinar infra merah
biasanya dipakai untuk komunikasi skala kecil,
terutama untuk jaringan komputer lokal
dalam satu ruang. Media transmisi ini banyak
digunakan dalam penelitian untuk melakukan
uji coba perangkat wireless, misalnya remote control
televisi.
2. Sistem Sinar Laser
Teknologi ini hampir sama dengan sinar infra merah, yaitu memiliki sifat line of sight, mampu membawa data atau sinyal. Data yang dikirimkan melalui sinar laser ternyata jauh lebih besar daripada gelombang radio, microwave, dan peralatan elektrik lainnya. Teknologi ini digunakan untuk media transmisi jarak jauh.
C. Terminologi
transmisi
Terminologi transmisi atau arah transmisi dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu:
1.
Simplex
Merupakan suatu System dimana sinyal data hanya
ditransmisikan pada satu arah saja,dimana satu station sebagai transmitter dan
yang lainnya sebagai receiver.
2.
Half Duplex
Merupakan suatu system diamana kedua statio mungkin
melakukan pengiriman tapi tidak bias bersamaan melainkan beroperasi bergantian.
3.
ransmisi Full Duplex
Merupakan suatu system diamana kedua Station
mentransmit secara serentak dengan menggunakan dua saluran komunikasi data
D. Mode
transmisi
Mode
transmisi adalah cara pengiriman data dari satu piranti ke piranti lain, yaitu
secara sinkron (synchronous transmission) dan tak-sinkron
(asynchronous transmission).
·
Transmisi
sinkron
Transmisi
sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima, berada
pada waktu yang sinkron, biasanya dimulai dengan sinyal SYN untuk melakukan
sinkronisasi antara dua piranti yang berkomunikasi, kemudian menyusul sinyal
STX (start-of-text) yang menyatakan awal dari transmisi data, kemudian sejumlah
(blok) data dikirim, dan ditutup dengan ETX (end-of-text), terakhir ada sinyal
BCC (block-check-character) yang digunakan untuk mengecek kesalahan dalam
penerimaan data.
·
Transmisi
tak-sinkron
Transmisi
tak-sinkron adalah transmisi data dimana
kedua pihak, pengirim dan penerima tidak perlu berada pada waktu yang sinkron.
Mode transmisi ini diterapkan pada komunikasi data dimana kecepatan piranti
pengirim dan piranti penerima jauh berbeda. Sebagai contoh transmisi data dari keyboard
ke memory
dilakukan tak-sinkron karena kecepatan keyboard ditentukan oleh kecepatan user
dalam menekan tombol (faktor manusia), kecepatan memory
ditentukan oleh transfer-rate dari memory, namun bagaimanapun cepatnya manusia
dalam mengetik masih lambat dibanding kecepatan prosessor
dalam mentransfer data. Apabila dilakukan secara sinkron maka memory /
prosessor banyak kehilangan waktu percuma, menanti tombol ditekan. Biasanya
transmisi tak-sinkron dilakukan karakter-per-karakter, dimana setiap karakter
diawal oleh start-of-bit (SOB) dan ditutup dengan parity-bit (untuk memeriksa
kesalahan) dan end-of-bit (EOB).
E. Metode
transmisi
Sebuah jaringan dapat juga dibedakan berdasarkan
metode transmisi yang digunakan dalam peoses pengiriman data. Secara umum
metode transmisi yang sering digunakan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Baseband
Pada metode ini, data yang berupa sinyal digital langsung dikirim melalui
media transmisi satu channel seperti kabel, tanpa mengalami perubahan apapun.
Dengan cara ini, maka pengiriman data tergantung pada jarak transmisi dan
kualitas media yang digunakan. Pada metode ini, dibutuhkan peralatan
multiplexing yang disebut time division multiplexing (TDM).
Dengan
menggunakan peralatan ini, maka:
ü Menghemat
biaya penggunaan saluran komunikasi.
ü Kapasitas
saluran komunikasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
ü Ada
kemungkinan dari beberapa terminal dilakukan transmisi data menuju satu titik
yang sama.
TDM ini
digunakan untuk transmisi data dalam bentuk sinyal. Dengan TDM pengiriman data
dilakukan dengan mengatur pengiriman data dari masing masing termidal dengan
mengatur waktu. Setiap terminal diberi jatah waktu pengiriman, bila waktunya
habis maka akan diberikan ke terminal berikutnya. Demikian seterusnya hingga ke
terminal terakhir, lalu dikembalikan ke terminal pertama. Proses ini
berlangsung cepat, sehingga seakan-akan semua terminal melakukan pengiriman
data secara bersama-sama. Oleh karena itu diperlukan media transmisi yang
berkualitas tinggi, dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi diantara
transmiter dan receiver.
keuntungan
dari sistem ini adalah:
ü Biayanya
murah, karena dalam sistem ini tidak diperlukan modem
ü Bentuk
topologinya sederhana.
ü Mudah dalam
instalasi dan maintenance.
Selain
keuntungannya sistem ini juga memiliki kekurangan antara lain:
ü Kapasitas
pengiriman data sangat terbatas karena hanya terdapat satu lintasan data,
sehingga.
ü hanya satu
pasang komputer yang dapat saling bekomunikasi pada saat yang sama.
ü Jarak
pengiriman sinyal listriknya terbatas.
ü Untuk area
yang luas diperlukan biaya instalasi yang banyak
b. Broadband
Metode ini
digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog. Maka apabila dalam bentuk sinyal
digital, diperlukan modem untuk mengubahnya dalam bentuk sinyal analog. Media
yang digunakan adalah kabel coaxial broadband yaitu dengan menggunakan media
frekuensi radio atau satelit. Data dari beberapa terminal dapat menggunakan
sati terminal, tetapi frekuensinya berbeda-beda, sehingga pada saat yang
bersamaan dapat dikirimkan beberapa frekuensi.
Keuntungan dari metode ini adalah:
ü Kapasitas
pengiriman data yang tinggi karena memiliki beberapa sinyal transmisi.
ü Untuk sistem
broadband non kabel wilayah jangkauannya akan lebih luas dan biaya yang lebih
murah. Sedangkan kerugiannya adalah ;
ü Harga modem
yang diperlukan mahal.
ü Waktu tunda
perjalanan sinyal dua kali lebih lama.
ü Proses
maintenance cukup sukar.
ü Biaya
frekuensi yang mahal.
F. TEKNIK PENGKODEAN DATA
1. Pengertian Pengkodean
1. Pengertian Pengkodean
Pengkodean karakter atau kadang
disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang memasangkan karakter
berurutan dari suatu kumpulan dengan sesuatu yang lain. Seperti urutan bilangan
natural, octet atau denyut elektrik.
Sehingga Pengkodean Adalah Pengambaran
dari satu set sandi menjadi set sadi yang lain.
2. Teknik Pengkodean Yang biasa digunakan
Diantaranya sebagai berikut:
a. ASCII (American Standard Code for
Information Interchange)
Dengan ciri-cirinya :
-
Merupakan sandi 7 bit
-
Terdapat 128 macam symbol yang dapat diberi sandi ini
-
Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 7
bit data, 1 bit paritas, 1 atau 2 bit akhir
b. Sandi Baudot Code (CCITT alphabet No.2 /
Telex Code)
Dengan ciri-cirinya:
-
Terdiri dari 5 bit
-
Terdapat 32 macam symbol
-
Digunakan dua sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi
sandi yaitu:
o
LETTERS (11111)
o
FIGURES (11011)
c. Sandi 4 atau 8
Dengan ciri-cirinya:
-
Sandi dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4
buah “0”
-
Terdapat 70 karakter yang dapat diberi sandi ini
-
Transmisi asinkron membutuhkan 10 bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data dan 1
bit akhir.
d. BCD (Binary Coded Decimal)
Dengan cici-cirinya :
-
Terdiri dari 6 bit
-
Terdapat 64 kombinasi sandi
-
Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit
paritas dan 1 bit akhir
e. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code)
Dengan ciri-cirinya :
-
Sandi 8 bit untuk 256 karakter
-
Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit
paritas dan 1 bit akhir. Teknik Pengkodean Data dan Modulasi
3. Ada empat kombinasi hubungan data dan
sinyal, yaitu:
a. Data digital, sinyal digital
Perangkat pengkodean data digital
menjadi sinyal digital lebih sederhana daripada perangkat modulasi
digital-to-analog. Data digital merupakan data yang memiliki
deretan data yang memiliki ciri-ciri tersendiri. Salah satu contoh data digital
adalah teks. Permasalahannya adalah data tersebut tidak dapat langsung
ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data tersebut harus terlebih dahulu
diubah dalam bentuk biner.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam elemen-elemen sinyal.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam elemen-elemen sinyal.
Faktor kesuksesan penerima dalam
mengartikan sinyal yang datang:
ü
Ratio Signal to Noise (S/N) : peningkatan S/N akan menurunkan bit
errorrate.
ü
Kecepatan data (data rate) : peningkatan data rate akan meningkatkan bit
error rate (kecepatan error pada bit)
ü
Bandwidth : peningkatan bandwidth data meningkatkan data rate
Hubungan ketiga faktor tersebut adalah :
ü
Kecepatan data bertambah, maka kecepatan error pun bertambah, sehingga
memungkinkan bit yang diterima error.
ü
Kenaikan S/N mengakibatkan kecepatan error berkurang.
ü
Lebar bandwidth membesar yang diperbolehkan, kecepatan data akan bertambah.
b.
Data analog, sinyal digital
Konversi data analog ke bentuk digital
memungkinkan pengguna perangkat transmisi dan switching digital.Transformasi
data analog ke sinyal digital, proses ini dikenal sebagai digitalisasi.
Tiga hal yang paling
umum terjadi setelah proses digitalisasi adalah:
ü Data digital dapat ditransmisikan
menggunakan NRZ-L.
ü Data digital dapat di-encode sebagai
sinyal digital memakai kode NRZ-L Dengan demikian, diperlukan step tambahan
ü Data digital dapat diubah menjadi sinyal
analog, menggunakan salah satu teknik modulasi.
Codec (Coder-decoder) adalah device yang digunakan untuk mengubah data
analog menjadi bentuk digital untuk transmisi, yang kemudian mendapatkan
kembali data analog dari data digital tersebut.
c.
Data Analog, Sinyal Analog
Alasan dasar dari proses ini adalah
diperlukannya frekuensi tinggi untuk transmisi yang efektif. Untuk transmisi
unguided, hal tersebut tidak mungkin untuk mentransmisi sinyal-sinyal baseband
dan juga antena-antena yang diperlukan akan menjadi beberapa kilometer
diameternya, modulasi mendukung frequency-division multiplexing.
Teknik Modulasi
memakai data analog adalah :
1.
Amplitude Modulation (AM)
Modulasi ini menggunakan amplitudo
sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi
dan phasenya tetap, amplitudo yang berubah. AM adalah modulasi yang paling
mudah, tetapi mudah juga dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.
2.
Frequency Modulation (FM)
Modulasi ini menggunakan sinyal analog
untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana amplitudo dan phasenya
tetap, frekuensi yang berubah. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit per detik.
Untuk transmisi data sistem yang umum dipakai FSK.
3.
Phase Modulation (PM)
Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut
phase sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana
frekuensi dan amplitudo tetap, phase yang berubah. Cara ini paling baik, tapi
paling sukar, biasanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah besar
yang banyak dan kecepatan yang tinggi.
d.
Data Digital, Sinyal Analog
Transmisi data digital dengan
menggunakan sinyal analog. Contoh umum yaitu public telephone network. Device
yang dipakai yaitu modem (modulator demodulator) yang mengubah data digital ke
sinyal analog (modulator) dan sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data
digital (demodulator).
Sumber:
G. Multipleksing
1.
Pengertian
Multipleksing
Multipleksing
adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan
pada suatu kanal transmisi.
Dalam
elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer, multipleksing adalah istilah
yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan
analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya
adalah untuk berbagi sumber daya yang mahal.
2.
Tujuan Muliplexing
Untuk meningkatkan effisiensi
penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses
bersama.
3.
Jenis Teknik Multipleksing
Teknik
Multipleksing yang umum digunakan adalah :
a.
Time Division Multipleksing (TDM)
b.
Frequency Division Multipleksing (FDM)
c.
Code Division Multipleksing (CDM)
d.
Wavelength Division Multipleksing (WDM)
e.
Optical code Division Multipleksing (ODM)
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Multipleksing
http://wadahqu.blogspot.com/2009/11/multiplexing.html
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Multipleksing
http://wadahqu.blogspot.com/2009/11/multiplexing.html
H.Teknik
multipleksing
1.
FDM (Frequency
Division Multiplexing)
Merupakan gabungan banyak kanal
input menjadi sebuah kanal output berdasarkan frekuensi. Menggunakan
guardbands. Total bandwith dari keseluruhan kanal dibagi menjadi sub-sub kanal
oleh frekuensi.
Dalam sistem FDM, bidang
frekuensi saluran dibagi menjadi bidang bidang frekuensi yang sempit, dimana
bidang sempit, masing - masing menghasilkan satukanal . Penguat ulang
(repeater) dalam sistem ini terdiri dari pengeras (amplifier) dan penyama rata
(equalizer), yang masing masing mengkompensir redaman oleh saluran dan
kecacatan redaman. Pada sistem FDM, terdiri dari dua peralatan terminal dan
penguat ulang saluran transmisi (repeater transmission line).
FDM bisa dipergunakan
bersama-sama dengan sinyal-sinyal analog. Sejumlah sinyal secara simultan
dibawa menuju media yang sama dengan cara mengalokasikan band frekuensi yang
berlainan ke masing-masing sinyal. Diperlukan peralatan modulasi untuk
memindahkan setiap sinyal ke band frekuensi yang diperlukan, sedangkan
peralatanmultiplexing diperlukan untuk mengkombinasikan sinyal-sinyal yang
dimodulasikan. Contoh pada radio dan televisi.
Pada peralatan terminal (terminal
equipment). Peralatan terminal terdiri dari bagian kirim yang mengirimkan
frekuensi pembicaraan majemuk ke penguat ulang transmisi saluran dan bagian penerima
yang menerima arus tersebut dan mengubah kembali menjadi arus pembicaraan
seperti semula.
2.
TDM (Time
Division Multiplexing)
Time-Division Multiplexing (TDM)
adalah suatu jenis digital yang terdiri dari banyak bagian di mana terdapat dua
atau lebih saluran yang sama diperoleh dari spektrum frekuensi yang diberikan
yaitu, bit arus atau menyisipkan detakan-detakan yang mewakili bit dari saluran
berbeda. Dalam beberapa TDM sistem, detakan yang berurutan menghadirkan bit
dari saluran yang berurutan seperti saluran suara pada sistem sistem T1. Pada
sistem yang lainnya saluran saluran-saluran yang berbeda secara bergiliran
menggunakan saluran itu dengan membuat sebuah kelompok yang berdasarkan pada
pulse-times (hal seperti ini disebut dengan time slot).
3.
Statistical Time Division Multiplexing (STDM)
STDM adalah lanjutan versi dari
TDM di mana alamat terminal kedua - duanya dan data dirinya dipancarkan bersama
sama untuk menghasilkan sebuah jalur yang lebih baik. Penggunaan STDM
membolehkan luas bidang bandwith untuk dipisah menjadi 1 baris. Banyak
perguruan tinggi dan kampus menggunakan TDM jenis ini untuk secara
mendistribusikan luas bidang bandwith nya. Jika ada satu 10MBit yang masuk ke
dalam sebuah bangunan, STDM dapat digunakan untuk menyediakan 178 terminal
dengan 56k koneksi (178 * 56k= 9.96Mb). Suatu penggunaan yang lebih umum
bagaimanapun adalah hanya mewariskan luas bidang (bandwith) ketika itu banyak
diperlukan.
Merkur, Merkur & Merkur Merkur - Deccasino
BalasHapusMerkur & Merkur 샌즈카지노 34C Double Edge deccasino Safety Razor with Bar Merkur and Merkur have created the most popular Merkur and Merkur Classic Double 메리트카지노총판 Edge Safety Razor